Sering kita pernah mendengar dari teman, kerabat atau tetangga yang bukan bekerja di bidang kesehatan yang mengatakan jangan minum obat jangka lama nanti merusak ginjal. Benar kan? Pendapat tersebut sama sekali tidak bijak dan tidak benar, mengapa? karena mereka tidak paham mengenai golongan obat dan mekanisme kerja obat sehingga menganggap bahwa semua obat dapat merusak ginjal.
Tidak semua obat dibuang atau bahasa kerennya dieksresi melalui ginjal tetapi ada juga obat yang pengeluaran atau eksresinya melalui hati dan dibuang melalui faeces atau tinja. Jadi tidak semua obat dapat mengganggu fungsi ginjal atau bersifat nefrotoksik, bahasa keren dari merusak fungsi ginjal. Sebagai contoh ada obat-obatan yang memang dapat merusak fungsi ginjal seperti obat-obatan untuk kanker atau kemoterapi seperti golongan obat Cisplatin atau antibiotik golongan Aminoglikosida seperti Gentamisin, Kanamisin atau Amikasin. Ada juga obat-obatan yang tidak merusak fungsi ginjal secara langsung tetapi dapat menurunkan aliran darah (perfusi) ke ginjal misalnya obat-obatan golongan Anti Inflamasi Non Steroid atau dalam bahasa Inggris sering disingkat NSAID (Non Steroid Anti Inflammation Drugs) atau obat untuk radang sendi sehingga penggunaannya juga harus hati-hati apalagi digunakan pada orang yang fungsi ginjalnya sudah menurun akibat penyakit diabetes atau hipertensi.
Nah sekarang kita kembali ke topik, apakah minum obat jangka panjang seperti pada pasien diabetes atau hipertensi yang harus minum obat seumur hidup untuk mengotrol kadar glukosa darah atau kontrol tekanan darah aman? Jawabannya adalah ya… Mengapa? Karena setiap obat untuk penyakit kronik seperti diabetes dan hipertensi dan tentunya obat-obat yang dipergunakan jangka panjang sudah melewati proses penelitian klinis yang menilai keamanan obat jika diberikan dalam jangka waktu yang lama selama obat tersebut diberikan dalam kisaran dosis anjuran, artinya tidak melebihi dosis yang dianjurkan oleh dokter atau overdosis. Selain itu seperti dijelaskan di awal bahwa tidak semua obat dapat merusak ginjal karena tidak semua obat dibuang melalui ginjal melainkan ada juga yang dibuang melalui hati ke faeces/tinja.
Jadi sudah jelas kan? kita tidak perlu kuatir bila minum obat untuk penyakit kronik dalam jangka waktu yang lama, selama dosis yang digunakan sesuai dan atas anjuran dokter yang merawat.