Diabetes yang dikenal dengan nama Diabetes mellitus dalam dunia kedokteran, atau di kalangan awam menyebutnya penyakit kencing manis atau penyakit gula, merupakan kondisi perubahan kimia  dalam tubuh, di mana darah mengandung terlalu banyak kadar gula, disebabkan kurangnya kinerja hormon insulin atau tidak efektifnya dalam mengontrol kadar gula darah. 

danardokter88@gmail.com

Hormon insulin dihasilkan di sel lengerhans pancreas. (Gambar 1). Glukosa hasil pencernaan akan diubah di hati menjadi kalori untuk menjadi tenaga kita. Hormon insulin ini akan mengatur peningkatan jumlah gula yang ditaruh di hati dalam bentuk glikogen atau mencegah pengeluaran terlalu banyak gula. Mekanisme ini akan mengatur kadar gula dalam darah dengan bantuan insulin tersebut. Ketika tersedianya insulin berkurang, sistem tubuh menjadi tidak seimbang. Setelah makan tidak ada pengaturan yang seimbang dari insulin membuat tingginya kadar gula dalam darah. Ini akan mengakibatkan kadar gula pun akan terdeteksi dalam air kencing (urine)


Gambar 1. Pankreas melepaskan hormon insulin

Diabetes dibagi menjadi beberapa tipe.

Tipe 1, dikenal dengan nama Insulin-dependent diabetes mellitus (IDDM). Biasanya pada seorang muda dan perlu menyuntikkan insulin teratur dikarenakan insulin tidak ada atau kurang diproduksi oleh pankreas.

Tipe 2, adalah Non-Insulin-dependent diabetes mellitus (NIDDM), biasanya pada usia lanjut dan meningkat perlahan sesuai usia.

Gejala yang terjadi pada penderita diabetes adalah meningkatnya rasa haus, sehingga bisa dehidrasi. Penderita akan banyak minum (polydipsia) dan secara tidak langsung sering buang air kecil (polyuria), khususnya malam hari. Selalu lapar (polyphagia) sehingga makan lebih banyak tetapi terjadi penurunan berat badan, dan rasa lelah yang berlebihan. Terdapat pula gatal-gatal (pruritus) di daerah genital hingga penglihatan buram, yang berakhir menjadi katarak.

Fenomena penyakit diabetes mellitus ini seperti gunung es, artinya hanya terdeteksi pada sedikit orang (seperti es yang timbul sebagian kecil dalam genangan air) karena banyak yang tidak sadar adanya gangguan ini. Penelitian membuktikan gangguan pankreas berhubungan dengan faktor keturunan dari orang tua yang menderita diabetes. Bisa karena penyakit infeksi yang disebabkan virus bisa merusak pankreas yang mengakibatkan penyakit diabetes terjadi. Selain radang pada pankreas. Pola makan yang tidak baik, kegemukan, kebiasaan makan yang manis-manis dapat menggangu kerja insulin dalam tubuh. Satu lagi, stress ternyata dapat memicu gangguan kadar gula darah dalam tubuh.


Gambar 2. Pemeriksaan Gula Darah menggunakan alat cek portable

Bagaimana mengetahui gangguan diabetes dalam tubuh kita ?

Perlu pemeriksaan rutin terhadap kadar gula darah untuk melihat perkembangannya. Kadar gula darah sewaktu atau gula darah puasa, bahkan bila diperlukan kadar gula darah setelah dua jam makan. (Gambar 2). Ditambah pula dengan pemeriksaan urine. Bisa menggunakan strip test urine. (Gambar 3). Ini akan meyakinkan kita, adakah gangguan kadar gula darah dalam tubuh kita. Bila kadar tes gula sewaktu berkisar antara 140 – 150 mg/dl masih dalam batas normal. Tetapi jangan terlalu bergembira bila setiap diperiksa selalu baik, karena perlu pula diperiksa hasil rata-rata pemeriksaan selama 6-8 bulan dengan HbA1c untuk membuktikan apakah pengendalian sudah berjalan baik. Nilai kadar HbA1c tetap tinggi berarti pengendalian belum baik terhadap kadar gula darah.


Gambar 3. Pemeriksaan Strip Test Urine.

Tingginya kadar gula darah akan mengganggu kerja ginjal, yang mengatur keluar masuk cairan, hingga gangguan ginjal sering terjadi pada penderita diabetes yang tidak terkendali dengan baik. Diabetes pun bisa berefek terhadap syaraf, dikenal dengan neuropathy di kaki atau tangan. Mengganggu pula kulit, sehingga luka sulit mengalami penyembuhan, gangguan seksualitas, dan berefek pula terhadap kesehatan jantung.

Perlu penanganan khusus, bila kadar gula darah terus tinggi saat diperiksa. Meskipun tidak dapat disembuhkan tapi dapat dikendalikan. Bervariasi antara seorang dengan yang lain tergantung tipe diabetes yang terjadi. Tipe satu perlu disuntik insulin, makanan sehat, dan olahraga teratur. Tipe dua bisa mengatur makanan dan olahraga juga disertai makan obat tablet, tidak tergantung pada suntikan insulin.

Keseimbangan makanan yang dimakan perlu diperhatikan. Lebih banyak makan sayuran dan buah-buahan. Karbohidrat seperti nasi, kentang, cereal secukupnya. Lemak dan makanan yang manis dan asin dikurangi. Keberhasilan pengendalian gangguan diabetes mellitus ini dengan memonitor rutin kadar gula darah, diet sehat, program olahraga, serta mengetahui obat sesuai petunjuk dokter. Perubahan gaya hidup akan sangat membantu pengendalian kadar gula darah ini. Motivasi untuk tetap sehat, dan rutin cek up kadar gula darah. –drhk-

Sumber gambar : medical secrets

Apakah ini artikel favorite kamu? Ikuti Quiznya dan dapatkan hadiah menginap 2 malam di villa jimbaran bali

Quiz Doktersiaga Award