Betapa kagetnya Sinta saat menemukan dua garis di tes kehamilan yang baru saja digunakannya. “Bukan tidak bersyukur, tapi saya sebenarnya rutin minum pil KB. Kenapa masih bisa hamil, ya?”. Wanita yang baru melahirkan delapan bulan yang lalu tersebut mengaku minum pil KB karena ingin fokus mengurus putra pertamanya. “Kalau sudah begini apa boleh buat. Mudah-mudahan saja hamil yang kali ini perempuan,” ujarnya sambil tersenyum.
Siapa yang tidak senang mendapat kepercayaan untuk menjadi seorang ibu? Namun, bila buah hati hadir tanpa direncanakan, ini tentu dapat membuat Anda kaget. Apalagi jika sebenarnya Anda telah menggunakan alat kontrasepsi untuk menunda atau menjarangkan kehamilan. Sudah pakai alat kontrasepsi kok masih bisa hamil?
Tidak ada yang 100% efektif
Alat kontrasepsi sejatinya digunakan untuk mengatur jarak kehamilan dan membantu penggunanya dalam merencanakan masa depan keluarga. Nyatanya, 53% kehamilan yang tidak diinginkan terjadi pada wanita yang menggunakan kontrasepsi. Bagaimana bisa?
Hingga saat ini, belum ada alat kontrasepsi yang 100% efektif untuk mencegah kehamilan. Dalam kondisi ideal dan penggunaan yang benar, efektivitas suatu alat kontrasepsi memang dapat mencapai hampir 100%. Meski demikian, kondisi ideal itu seringkali tinggal kenangan. Pengguna mungkin sibuk, terburu-buru, lupa, atau mengabaikan penggunaan alat kontrasepsi. Karena itu, agar alat kontrasepsi efektif, pemilihan alat kontrasepsi harus disesuaikan dengan kebutuhan dan gaya hidup penggunanya. Edukasi juga perlu diberikan agar alat kontrasepsi digunakan dengan cara yang benar dan konsisten.
Salah cara pemakaian dan kurang disiplin
Merasa sudah menggunakan kontrasepsi tapi tetap hamil? Jangan salahkan produsen alat kontrasepsinya dulu. Ternyata, salah satu alasan utama terjadinya kegagalan kontrasepsi adalah karena kesalahan penggunanya sendiri. Kesalahan pertama adalah karena tidak mengikuti instruksi yang dianjurkan dengan benar. Kedua adalah karena pengguna yang kurang disiplin dan meremehkan pentingnya penggunaan alat kontrasepsi secara rutin.
Pil KB
Pil KB merupakan alat kontrasepsi yang disukai karena sangat mudah digunakan. Cukup dengan meminum satu butir obat setiap hari, Anda bebas berhubungan tanpa takut hamil lagi. Benarkah demikian? Nyatanya, agar memberi perlindungan secara efektif pil KB harus diminum secara rutin dan pada waktu yang sama setiap hari. Namun, banyak wanita yang entah karena sibuk atau lupa seringkali ‘bolos’ atau terlambat minum pil KB. Untuk berjaga-jaga, kalau Anda sudah lebih dari dua kali bolos minum pil, lebih baik kombinasikan pil dengan metode kontrasepsi lainnya.
Efektivitas pil KB juga dapat berkurang jika diminum bersama dengan obat atau ramuan herbal tertentu. Karena itu, jangan lupa konsultasikan dahulu ke dokter jika Anda mengonsumsi obat atau ingin mencoba ramuan herbal.
Kondom
Kondom merupakan alat kontrasepsi yang cukup populer, terutama di kalangan dewasa muda. Agar efektif, kondom harus dalam kondisi baik, tidak robek, dan pemasangannya harus benar. Sebelum dipasang, ujung kondom yang berfungsi untuk menampung cairan semen perlu dikempiskan. Setelah itu, uraikan gulungan kondom menutupi batang penis sepanjang mungkin. Ukuran kondom yang digunakan juga harus pas agar tidak melorot atau robek saat digunakan.
Masalahnya, saat hasrat sedang menggebu-gebu, pengguna kondom seringkali lupa untuk mengecek apakah kondom sudah terpasang dengan benar atau masih dalam kondisi baik. Bahkan, mungkin saja lupa atau mengabaikan penggunaan kondom di satu atau beberapa kali kesempatan.
Pemasangan yang tidak benar dapat menyebabkan kondom terlepas, robek, berlubang atau rusak. Kondom bisa rusak akibat penggunaan pelumas berbahan dasar air, sudah kedaluarsa, atau penyimpanan yang kurang baik. Sedangkan robekan dapat terjadi akibat tersangkut cincin, kuku, atau benda lain. Untuk meningkatkan efektivitas kondom, sebaiknya gunakan spermisid untuk menurunkan risiko kehamilan yang tidak terduga.
IUD
IUD alias spiral bisa bobol juga? Bagaimana bisa? Umumnya, sekali terpasang dengan benar, IUD dapat mencegah kehamilan hingga bertahun-tahun. Walau begitu, IUD juga perlu ditengok-tengok, lho. Idealnya, IUD perlu dilihat apakah masih berada pada tempatnya secara berkala, minimal satu tahun sekali. Kehamilan pada pengguna IUD dapat terjadi karena posisi IUD yang bergeser atau tidak lagi pada tempatnya. Bahkan, posisi IUD ini dapat menyebabkan terjadinya kehamilan di luar rahim yang berbahaya.
Suntik KB
Terlambat suntik KB satu hari? Ah, tidak mungkin hamil. Jika Anda termasuk orang yang sering menganggap remeh jadwal suntik KB, siap-siap saja mendapat kado dari Tuhan sembilan bulan kemudian. Lebih baik melakukan penyuntikan lebih awal dari jadwal dibanding terlambat. Bila terlambat, dokter juga biasanya tidak mau melakukan penyuntikan tanpa melakukan tes kehamilan terlebih dahulu. Selain sering terlambat, efektivitas kontrasepsi suntik juga dapat menurun akibat penggunaan yang tidak rutin alias sesuka hati, misalnya pada wanita yang tinggal berjauhan degan pasangannya.
Bisa hamil kapan saja
Penyesalan selalu datang belakangan. Kehamilan tanpa direncanakan sebenarnya dapat dihindari jika wanita dan pasangannya benar-benar disiplin dalam menerapkan metode kontrasepsi. Meski hubungan intim dilakukan di luar masa subur, kemungkinan hamil tetap ada meskipun kecil, termasuk saat sedang menstruasi.
Perlu diingat juga bahwa tidak ada kontrasepsi yang cocok untuk semua orang. Cocok atau tidaknya kontrasepsi perlu disesuaikan dengan kebutuhan dan gaya hidup yang memungkinkan penggunanya menggunakan metode tersebut secara disiplin. Tidak tertutup kemungkinan, kita dapat menggunakan lebih dari satu alat kontrasepsi pada saat yang bersamaan. Salah satu yang banyak digunakan sebagai kontrasepsi ‘cadangan’ adalah kondom. Selain sebagai alat kontrasepsi, kondom juga memiliki manfaat tambahan untuk mencegah penularan penyakit menular seksual.
Apakah ini artikel favorite kamu? Ikuti Quiznya dan dapatkan hadiah menginap 2 malam di villa jimbaran bali
Quiz Doktersiaga Award