Kehamilan adalah suatu proses pertumbuhan dan perkembangan janin didalam kandungan seorang wanita. Dimana pada masa kehamilan fisik dan psikologis ibu mengalami perubahan. Di Distrik Iwur, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua. Ibu-ibu hamil disini bisa dikatakan ‘wanita perkasa’, bagaimana tidak disebut demikian dalam kondisi hamilpun wanita-wanita tangguh ini setiap pagi harus pergi ke kebun untuk bercocok tanam dan mencari sesuatu yang bisa di jadikan makanan di hutan belantara baik itu ketika lapar ataupun dibawa pulang untuk bekal makan malam dirumah.

Saya lihat mereka sama sekali tidak membawa bekal kalau lapar ataupun haus, ibu tersebut hanya membawa parang dan tas tradisional khas masyarakat papua yang terbuat dari serat kayu yang disebut noken.

Biasanya pemandangan sore hari didepan rumah, ada beberapa ibu yang sudah pulang dari kebun dengan membawa hasil kebun mereka. Yang pemandangan sangat risih dan janggal menurut saya ketika melihat ibu hamil tua bersama suaminya yang pulang dari kebun tersebut memikul tas noken yang berisi sayur, pisang, ubi, atau kayu bakar sangat berat sedangkan sang suami hanya memegang parang.

Melihat hal tersebut Saya dan Tim Nusantara Sehat yang ditempatkan di Puskesmas Iwur tidak tinggal diam. Kami memberikan pelayanan kesehatan setiap harinya dipuskesmas. Dimana fokus pelayanan tidak hanya kepada pelayanan kuratif tetapi juga pelayanan promotif dan preventif.

Pada ibu hamil kita membuat pertemuan satu kali sebulan pada saat Posyandu. Disini salah satu kegiatan kita melakukan Pemeriksaan Ibu Hamil, dan membagikan Makanan Tambahan untuk Ibu Hamil dan memberikan Penyuluhan seputaran kehamilan kepada mereka. Materi yang disampaikan dengan bahasa yang mudah dimengerti dan materi yang ringan seperti contoh tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, Ibu hamil diajarkan agar mengkonsumsi makanan bergizi dan seimbang seperti telur, daging dan sayur-sayuran, tidak merokok, tidak melakukan aktivitas fisik yang dapat mengancam kehidupan janin didalam kandungannya.

Bahasa yang kita pergunakan menyesuaikan bahasa mereka seperti contoh “Mama jangan merokok ee, nanti ko pu anak didalam perut bisa sesak dan mati. Ko mo ko pu anak cacat dan mati kah? Ibu hamil tersebut menjawab dengan wajah polos dan senyum “iyoo dokterr/susterr” .Penyuluhan yang kita sampaikanpun lebih ke aplikasi kehidupan mereka sehari-hari.

Kegiatan lain yang juga tidak kalah menarik adalah “MAPASI” Mama Papua Siaga. Pada kegiatan ini dibentuk kelompok-kelompok kecil Ibu-ibu Papua terlebih khusus Ibu hamil dan Menyusui. Materi yang disampaikan banyak mengunakan gambar dalam bentuk permainan sehingga tidak membosankan dan lebih memudahkan Ibu-ibu untuk mengerti terhadap pesan kesehatan yang disampaikan.

Sebagai contoh mata Ibu akan di tutup menggunakan kain dan setiap Ibu akan diberikan kesempatan untuk mengambil gambar secara acak di sebuah kotak berisi banyak gambar-gambar materi kesehatan dan ketika dibuka penutup matanya si ibu harus menjelaskan gambar yang dia pegang tersebut. Apabila si ibu mengambil gambar ibu sedang menyusui, maka si ibu tersebut akan menjelaskan kepada ibu-ibu yang lain materi tentang Ibu Menyusui.

Banyak tantangan dan hambatan dalam memberikan memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Tetapi langkah kami tidak akan berhenti sampai disini karena semangat kami terukir dari senyum-senyum masyarakat yang sehat dipedalaman papua, bukan hanya di perkotaan dan ini adalah bentuk pelayanan kesehatan berkeadilan yang merupakan perwujudan sila kelima “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Diharapkan dari setiap pertemuan mampu memberikan Informasi dan Edukasi mengenai kesehatan terutama Kesehatan Ibu dan Anak, sehingga memandirikan masyarakat terlebih khusus Ibu Hamil dalam menjaga kesehatan diri dan penerus bangsa.

Apakah ini artikel favorite kamu? Ikuti Quiznya dan dapatkan hadiah menginap 2 malam di villa jimbaran bali

Quiz Doktersiaga Award