Jakarta, CNN Indonesia -- Brigadir Jenderal Dr.Terawan Agus Putranto SpR (K)RI, menghadiri acara Konferensi Regional International Committee on Military Medicine (ICMM) Pan EUROPEAN ke-4, di Ecole Val De Grace, Paris, Prancis. Konferensi yang berlangsung dari tanggal 24-27 Mei 2016 ini mengambil tema, “Towards The Better World, ICMM role in enhancing human quality of life”. 

“Tema ini merupakan refleksi dari tujuan organisasi perhimpunan kedokteran militer dunia untuk ikut andil dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dunia,” terang Dokter Terawan, dalam rilis yang diterima CNNIndonesia.com, Minggu (29/5). 

Kepala RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, tersebut didaulat menjadi pembicara dalam sesi ilmiah bidang radiologi yang dikuasainya di hadapan para dokter militer perwakilan dari 114 negara. ICMM sendiri berpusat di Brussel, Belgia.

Sejak tahun 2015, melalui konferensi di Bali, ICMM menunjuk Indonesia sebagai Ketua Organisasi Regional. Tahun ini, Indonesia, yang diwakili Dokter Terawan, didaulat menyampaikan keynote lecture sesuai tema konferensi tahun ini.


Teknologi Cuci Otak (Brain Spa)

Dokter Terawan yang juga merupakan dokter kepresidenan, namanya mencuat karena teknologi cuci otak (brain wash) atau juga disebut brain spa. Metodenya adalah dengan radiologi intervensi dengan memodifikasi Digital Subtraction Angiogram (DSA). DSA terbukti membantu penyembuhan pasien stroke atau penyumbatan syaraf di otak, dengan cara memperlancar pembuluh darah otak. Metode ini juga sanggip mengurangi risiko paparan radiasi dalam otak pasien hingga 10 kali lipat.

Dengan teknologi tersebut, Dokter Terawan sukses mengobati puluhan ribu pasien stroke.

Teknologi ini bahkan santer di dunia international. Terbukti dari hadirnya pasien petinggi luar dan dalam negeri yang menjalani treatment ini. Inovasi Dokter Terawan ini juga sudah diakui oleh salah satu rumah sakit di Jerman.

"Jumlah radiasi di ruang tindakan yang mengenai pasien dapat diredam hingga 1/40 dari jumlah radiasi biasa yang dilakukan di luar negeri. Tekniknya hanya memasukkan kateter ke dalam pembuluh darah melalui pangkal paha," ujar dokter lulusan Universitas Airlangga Surabaya ini, dalam sebuah wawancara.

Teknik inipun bisa diaplikasikan dengan cepat. Hanya butuh waktu sekitar 30 menit untuk menghilangkan kelumpuhan akibat penyempitan pembuluh darah otak.

Kini, Dokter Terawan juga melatih banyak dokter sejak 10 tahun terakhir, yang tersebar di berbagai daerah. Dokter yang sudah lulus pelatihan yang diadakannya diberi sertifikat. Tujuannya agar teknik penyembuhan stroke ini bisa disebarluaskan dan membantu lebih banyak pasien.

“Rata-rata operasi 25 menit dengan biaya Rp 30-40-an juta, tergantung peralatan yang dipakai," ujar dia. (les)

Sumber : CNN Indonesia